Memiliki Rumah Mungil yang Sehat


Memiliki Rumah Mungil yang Sehat Dewasa ini permintaan akan konsep rumah mungil yang sehat terus meningkat, terutama di daerah perkotaan. Hal ini diantaranya karena semakin sulitnya mendapatkan lahan untuk permukiman dan juga harga tanah yang terus melambung tinggi. Jadi, masyarakat cenderung memilih rumah mungil yang sehat sebagai tempat bernaung bersama keluarga.

Kenapa harus yang sehat ? Karena Rumah merupakan perwujudan karakter penghuninya. Jadi, kalau rumahnya kurang sehat maka penghuninya pun hampir dapat dipastikan berpola hidup kurang sehat dan beresiko menderita berbagai gangguan kesehatan. Hal ini senada dengan semboyan Men sana in corpore sano, yang artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Dalam hal ini kita ibaratkan tubuh itu rumah sedang jiwa itu para penghuninya.

Selama ini, masyarakat banyak yang terjebak dengan pemakaian teknologi buatan untuk desain rumahnya. Seperti misalnya, penggunaan AC dan lampu pada siang hari untuk menggantikan fungsi ventilasi udara dan jendela, mengganti tanaman dan bunga-bunga di pot yang berfungsi untuk menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan manusia untuk bernafas dengan tanaman atau bunga sintetis, dsb.

Lalu, seperti apakah kriteria rumah yang dapat dikategorikan sebagai rumah yang sehat dan ideal itu ? Secara umum kriteria rumah yang sehat dan ideal seharusnya memenuhi hal-hal sebagai berikut :

1. Bagian dalam ruangan yang nyaman bagi seluruh anggota keluarga. Diantaranya yaitu, adanya ventilasi udara yang berfungsi untuk sirkulasi udara dan jendela yang berfungsi dengan baik untuk pencahayaan yang cukup. Serta tersedianya ruang tamu, ruang keluarga dan kamar tidur terpisah bagi orang tua, anak dan tamu.

3. Bagian luar rumah, memiliki luas pekarangan yang cukup yang dapat dimanfaatkan untuk menanam tumbuhan atau bunga sebagai sumber oksigen dan penghilang rasa jenuh. Dapat juga ditanami tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat tradisional.

3. Bagian pengolah makanan rumah tangga atau dapur harus memenuhi persyaratan kebersihan. Diantaranya, terdapat tempat sampah khusus dan juga lubang asap dapur.

4. Sanitasi yang baik. Termasuk diantaranya adalah memiliki sarana air milik sendiri, menggunakan jamban model leher angsa atau septic tank, sarana pembuangan air limbah (selokan) yang tidak mencemari saluran air (idealnya jaraknya lebih dari 10 meter dari sumber air), serta memiliki tempat sampah yang kedap air dan tertutup.

Sumber : idafazz.com